Menyikapi semakin maraknya kejahatan dan kriminalitas terhadap warga negara Indonesia di Kairo (Masisir), pihak-pihak terkait duduk rembuk untuk memikirkan langkah-lanagkah antisipasi. Bertempat di Konsuler KBRI Mesir, yang terletak di kawasan Madinah Nasr, para ketua organisasi di bawah lingkungan PPMI, DPP PPMI dan KBRI, Selasa, 6/11, menghasilkan beberapa poin dalam bentuk himbuan terkait keamanan masisir di Kairo sebagai berikut :
- Terkait keamanan dan tindak krimalitas yang terjadi dewasa ini. Dewan Keamanan (DKKM) yang diketuai oleh Sdr. Abdurrahman (KKS) telah membuat langkah antisipasi dan kewaspadaan menanggapi masalah kemanan baru-baru ini, diantaranya:
- Tidak dibenarkan kepada seluruh masisir untuk memakai jasa angkutan tuk-tuk (bajai).
- Bagi masisir akan diberlakukan jam malam. Terkhusus untuk akhwat dilarang berada diluar rumah dan keluar malam diatas pukul 22.00.
- Berpergian dengan kawan-kawan dantidak dibenarkan sendiri-sendiri.
- Meningkatkan kewaspadaan diri dan harta benda milik pribadi serta meminimalisir penggunaan barang-barang berharga di tempat umum.
2. Dalam waktu dekat KBRI bekerja sama dengan DPP PPMI dan utusan dari setiap kekeluargaan dalam bentuk PANSUS akan mengadakan sensus penduduk ke rumah-rumah, dalam rangka pendataan dan melihat standarisasi keamanan rumah warga.
No comments: